
Sistem gas medis merupakan salah satu komponen vital dalam fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, hingga laboratorium. Fungsinya sangat krusial untuk menunjang layanan kesehatan, mulai dari penyaluran oksigen, nitrogen, hingga vakum medis. Namun, di balik fungsinya yang penting, ada dua aspek biaya yang perlu diperhatikan oleh manajemen rumah sakit atau pihak pengelola fasilitas kesehatan, yaitu biaya instalasi awal dan biaya pemeliharaan rutin.
Memahami perbandingan biaya antara instalasi dan pemeliharaan sistem gas medis sangat penting untuk membantu pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang komponen biaya instalasi, biaya pemeliharaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.
1. Biaya Instalasi Sistem Gas Medis
Biaya instalasi sistem gas medis merupakan biaya awal yang diperlukan untuk membangun dan mengintegrasikan sistem gas medis ke dalam fasilitas kesehatan. Biaya ini bersifat satu kali (capital expenditure) namun angkanya bisa cukup besar tergantung pada kompleksitas proyek.
Komponen Biaya Instalasi
Berikut beberapa komponen utama dalam biaya instalasi sistem gas medis:
Komponen | Deskripsi | Estimasi Biaya |
---|---|---|
Desain Sistem | Konsultan perencanaan dan desain jalur instalasi | 3% – 5% dari total proyek |
Material Utama | Pipa tembaga, valve, outlet gas, manifold, dan peralatan pendukung lainnya | 50% – 60% dari total proyek |
Peralatan Utama | Medical Gas Alarm, Gas Manifold, Vacuum Pump, Medical Air Compressor | 20% – 30% dari total proyek |
Jasa Instalasi | Biaya tenaga kerja pemasangan dan pengujian sistem | 10% – 15% dari total proyek |
Sertifikasi & Pengujian | Pengujian tekanan, kebocoran, dan sertifikasi sesuai standar | 3% – 5% dari total proyek |
Estimasi Total Biaya Instalasi
Sebagai gambaran kasar:
- Instalasi sistem gas medis untuk rumah sakit skala sedang:
Rp 500 juta – Rp 2 miliar - Instalasi untuk rumah sakit besar atau gedung bertingkat:
Rp 2 miliar – Rp 10 miliar (atau lebih)
2. Biaya Pemeliharaan Sistem Gas Medis
Berbeda dengan biaya instalasi, biaya pemeliharaan bersifat berulang (operational expenditure) dan harus dialokasikan secara rutin setiap bulan atau tahun untuk menjaga performa sistem tetap optimal.
Komponen Biaya Pemeliharaan
Berikut beberapa biaya yang biasanya muncul dalam pemeliharaan sistem gas medis:
Komponen | Deskripsi | Estimasi Biaya Tahunan |
---|---|---|
Pemeriksaan Berkala | Inspeksi sistem, pengecekan tekanan, kebocoran | Rp 10 juta – Rp 50 juta |
Perbaikan Minor | Penggantian seal, valve, atau fitting kecil | Rp 5 juta – Rp 30 juta |
Perawatan Peralatan Utama | Servis vacuum pump, medical compressor, alarm system | Rp 30 juta – Rp 100 juta |
Penggantian Sparepart | Penggantian komponen yang aus | Rp 10 juta – Rp 50 juta |
Sertifikasi Ulang | Pemeriksaan berkala untuk standar akreditasi | Rp 20 juta – Rp 100 juta |
Estimasi Total Biaya Pemeliharaan Tahunan
- Rumah sakit skala kecil:
Rp 50 juta – Rp 100 juta / tahun - Rumah sakit skala sedang:
Rp 100 juta – Rp 300 juta / tahun - Rumah sakit besar:
Rp 300 juta – Rp 1 miliar / tahun
3. Perbandingan Biaya Instalasi vs Pemeliharaan
Aspek | Instalasi | Pemeliharaan |
---|---|---|
Sifat Biaya | Satu kali | Rutin / Berulang |
Kisaran Biaya | Rp 500 juta – Rp 10 miliar | Rp 50 juta – Rp 1 miliar / tahun |
Durasi Pembayaran | Sekali saat awal proyek | Tahunan / Per periode kontrak |
Risiko Jika Tidak Dilakukan | Sistem tidak tersedia | Kerusakan sistem, kebocoran, gangguan layanan medis |
Tujuan Utama | Membangun sistem baru | Menjaga sistem tetap aman & optimal |
4. Faktor yang Mempengaruhi Besaran Biaya
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi perbedaan biaya instalasi dan pemeliharaan sistem gas medis antara lain:
Faktor Instalasi
- Skala dan kapasitas rumah sakit
- Jenis gas medis yang digunakan
- Kompleksitas desain
- Kualitas material
- Lokasi proyek
Faktor Pemeliharaan
- Intensitas penggunaan
- Lingkungan kerja (kotor/bersih)
- Umur sistem gas medis
- Standar akreditasi yang diterapkan
- Ketersediaan sparepart
5. Kesimpulan
→ Biaya instalasi sistem gas medis memang cukup besar di awal, namun bersifat investasi jangka panjang.
→ Sedangkan biaya pemeliharaan bersifat rutin, lebih kecil nilainya dibanding instalasi, tetapi wajib dilakukan secara berkala untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan operasional rumah sakit.
Mengabaikan biaya pemeliharaan bisa jadi lebih merugikan di masa depan, karena potensi kerusakan atau kegagalan sistem gas medis bisa menyebabkan biaya perbaikan besar, downtime layanan kesehatan, bahkan risiko keselamatan pasien.
Idealnya, pihak pengelola rumah sakit harus menyiapkan anggaran berimbang:
80% untuk instalasi awal berkualitas + 20% untuk perawatan rutin tahunan.
📞 Kontak Kami:
🌐 Website: https://dutamandirimedika.com
📧 Email: dutamandiriofficial@gmail.com
📱 Telepon/WhatsApp: +62 821-4097-5129